Advanced
Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) adalah
instrumen/sensor yang dipasang pada satelit Terra. Satelit ASTER merupakan
satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium pemerintah Jepang
dengan berbagai kelompok peneliti dimana dalam hal ini NASA's Earth Observing
System (EOS) berada di dalamnya. ASTER bertujuan untuk melakukan observasi permukaan
bumi dalam rangka monitoring lingkungan hidup secara global dan penginderaan
sumber daya alam.
Sensor
Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer – ASTER
merupakan peningkatan dari sensor yang dipasang pada satelit generasi
sebelumnya, JERS-1. Sensor ini terdiri dari Visible and Near-Infrared
Radiometer (VNIR), Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR), Thermal
Infrared Radiometer (TIR), Intersected Signal Processing Unit dan Master Power
Unit. ASTER
didesain dengan 3 band pada range spektral visible dan near-infrared (VNIR )
dengan resolusi 15 m, 6 band pada spektral short-wave infrared (SWIR) dengan resolusi
30 m dan 5 band pada thermal infrared dengan resolusi 90 m. Total citra
multispektral yang dimiliki ASTER adalah 14 saluran.
VNIR
merupakan high performance dan high resolution optical instrument yang
digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan range
dari level visible hingga infrared (520 – 860 mikrometer) dengan 3 bands.
Dimana band nomor 3 dari VNIR ini merupakan nadir dan backward looking data,
sehingga kombinasi data ini dapat digunakan untuk mendapatkan citra stereoscopic.
Digital Elevation model (DEM) dapat diperoleh dengan mengaplikasikan data ini,
sehingga data ini tidak hanya untuk peta topografik saja, tetapi bisa juga
digunakan sebagai citra stereo.
SWIR
merupakan high resolution optical instrument dengan 6 bands yang digunakan
untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan short wavelength
infrared range (1.6 – 2.43 mikrometer). Penggunaan radiometer ini memungkinkan
ASTER untuk identifikasi jenis batu dan mineral, serta untuk monitoring bencana
alam seperti monitoring gunung berapi yang masih aktif.
TIR
adalah high accuracy instrument untuk observasi thermal infrared radiation (800
– 1200 mikrometer) dari permukaan bumi dengan mengguna-kan 5 bands. Band ini
dapat digunakan untuk monitoring jenis tanah dan batuan di permukaan bumi.
Multi-band thermal infrared sensor dalam satelit ini adalah pertama kali di
dunia. Ukuran citra adalah 60 km dengan ground resolution 90m. Dalam pemanfaatannya
citra ASTER dapat juga digunakan untuk pemetaan dan monitoring tutupan awan,
es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju
dan pola vegetasi, land surface, emissivity, reflectance, geologi, meteorology,
pertanian, kehutanan, studi lingkungan, gunung berapi, dll.
Karakteristik Citra
Satelit ASTER
Sistem
|
TERRA
|
Orbit
|
705
km, 98,2o, sun-synchronous, 10:30 AM
|
Crossing,
Rotasi
|
16
hari (repeat cycle)
|
Sensor
|
ASTER
|
Swath
Width
|
60
km
|
Off-track
viewing
|
Tersedia
± 8,5o SWIR dan ± 24o VWIR
|
Revisit
Time
|
5
hari
|
Resolusi
spasial
|
15
m (VNIR), 30 m (SWIR), 90 m (TIR)
|
Band Spektral (µm)
|
VNIR 0,056 (1); 0,66 (2); 0,81 (3); SWIR 1,65 (1); 2,17
(2); 2,21 (3); 2,26 (4); 2,33 (5); 2,40 (6); TIR 8,3 (1); 8,65 (2); 9,10 (3);
10,6 (4); 11,3 (5)
|
Karakteristik Band ASTER
Instrument
|
VNIR
|
SWIR
|
TIR
|
Bands
|
1-3
|
4-9
|
10-14
|
Spatial
Resolution
|
15 m
|
30 m
|
90 m
|
Swath
Width
|
60 km
|
60 km
|
60 km
|
Cross
Track Pointing
|
± 318 km
(± 24 deg)
|
± 116 km
(± 8,55 deg)
|
± 116 km
(± 8,55 deg)
|
Quantisation
(bits)
|
8
|
8
|
12
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar