Senin, 11 November 2013

Satelit ASTER

Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) adalah instrumen/sensor yang dipasang pada satelit Terra. Satelit ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti dimana dalam hal ini NASA's Earth Observing System (EOS) berada di dalamnya. ASTER bertujuan untuk melakukan observasi permukaan bumi dalam rangka monitoring lingkungan hidup secara global dan penginderaan sumber daya alam.

Sensor Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer – ASTER merupakan peningkatan dari sensor yang dipasang pada satelit generasi sebelumnya, JERS-1. Sensor ini terdiri dari Visible and Near-Infrared Radiometer (VNIR), Short Wavelength Infrared Radiometer (SWIR), Thermal Infrared Radiometer (TIR), Intersected Signal Processing Unit dan Master Power Unit. ASTER didesain dengan 3 band pada range spektral visible dan near-infrared (VNIR ) dengan resolusi 15 m, 6 band pada spektral short-wave infrared (SWIR) dengan resolusi 30 m dan 5 band pada thermal infrared dengan resolusi 90 m. Total citra multispektral yang dimiliki ASTER adalah 14 saluran.

VNIR merupakan high performance dan high resolution optical instrument yang digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan range dari level visible hingga infrared (520 – 860 mikrometer) dengan 3 bands. Dimana band nomor 3 dari VNIR ini merupakan nadir dan backward looking data, sehingga kombinasi data ini dapat digunakan untuk mendapatkan citra stereoscopic. Digital Elevation model (DEM) dapat diperoleh dengan mengaplikasikan data ini, sehingga data ini tidak hanya untuk peta topografik saja, tetapi bisa juga digunakan sebagai citra stereo.

SWIR merupakan high resolution optical instrument dengan 6 bands yang digunakan untuk mendeteksi pantulan cahaya dari permukaan bumi dengan short wavelength infrared range (1.6 – 2.43 mikrometer). Penggunaan radiometer ini memungkinkan ASTER untuk identifikasi jenis batu dan mineral, serta untuk monitoring bencana alam seperti monitoring gunung berapi yang masih aktif.

TIR adalah high accuracy instrument untuk observasi thermal infrared radiation (800 – 1200 mikrometer) dari permukaan bumi dengan mengguna-kan 5 bands. Band ini dapat digunakan untuk monitoring jenis tanah dan batuan di permukaan bumi. Multi-band thermal infrared sensor dalam satelit ini adalah pertama kali di dunia. Ukuran citra adalah 60 km dengan ground resolution 90m. Dalam pemanfaatannya citra ASTER dapat juga digunakan untuk pemetaan dan monitoring tutupan awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi, land surface, emissivity, reflectance, geologi, meteorology, pertanian, kehutanan, studi lingkungan, gunung berapi, dll.

Karakteristik Citra Satelit ASTER
Sistem
TERRA
Orbit
705 km, 98,2o, sun-synchronous, 10:30 AM
Crossing, Rotasi
16 hari (repeat cycle)
Sensor
ASTER
Swath Width
60 km
Off-track viewing
Tersedia ± 8,5o SWIR dan ± 24o VWIR
Revisit Time
5 hari
Resolusi spasial
15 m (VNIR), 30 m (SWIR), 90 m (TIR)
Band Spektral (µm)
VNIR 0,056 (1); 0,66 (2); 0,81 (3); SWIR 1,65 (1); 2,17 (2); 2,21 (3); 2,26 (4); 2,33 (5); 2,40 (6); TIR 8,3 (1); 8,65 (2); 9,10 (3); 10,6 (4); 11,3 (5)

Karakteristik Band ASTER
Instrument
VNIR
SWIR
TIR
Bands
1-3
4-9
10-14
Spatial Resolution
15 m
30 m
90 m
Swath Width
60 km
60 km
60 km
Cross Track Pointing
± 318 km (± 24 deg)
± 116 km (± 8,55 deg)
± 116 km (± 8,55 deg)
Quantisation (bits)
8
8
12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar